17tahun Terkena Diabetes, Ibu Yayah Gantikan Suami Mencari Nafkah..
Deskripsi Program
“Bapak masih butuh pengobatan sampai sekarang, saya berusaha aja sampai sekarang, kerja. Anak-anak juga kan masih harus sekolah....”-Ibu Yayah (54thn)
_____
Di sebuah pinggiran Kota Bandung, tepatnya pelosok Cisaranteun Kulon, hidup seorang ibu tangguh yang kini sedang berjuang menafkahi keluarganya di rumah. Di tengah keterbatasan dan kondisi pandemi saat ini, perjuangan ibu tangguh menjadi sebuah harapan baru bagi keluarganya.
Ibu Yayah (54tahun) seorang diri menghidupi ke-4 anaknya yang masih bersekolah, suaminya yang sedang sakit, serta mertuanya yang usianya sudah senja (90tahun). Sang suami, sejak 17tahun lalu terkena diabetes dan sudah tidak bisa lagi membantu menafkahi keluarganya.
Bermula 4 tahun yang lalu, saat kaki sang suami mengalami kesemutan dan keram. Ini sering terjadi jika kadar gula dalam tubuhnya naik, jika didiamkan seperti biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Namun, kaki sang suami malah membengkak. Kian hari kakinya terus membesar, membuatnya tidak bisa lagi melangkah. Sampai akhirnya, membusuk dan harus melakukan operasi pemotongan pada area yang busuk.
Melihat keadaan sang suami yang tidak lagi kuat, Ibu Yayah bekerja sebagai buruh cuci harian lepas. Keringatnya hanya diupahi senilai Rp50.000/harinya. Dengan upah segitu, Ibu Yayah harus memenuhi kebutuhan pokok harian keluarganya, belum lagi harus menyisihkan biaya sekolah anak-anaknya, serta biaya berobat suaminya.
Berada di bawah garis kemiskinan, tentu saja membuat Ibu Yayah harus berjuang lebih dibandingkan para Ibu lainnya. Ia berharap bisa memiliki sedikit modal untuk membuka usaha warung di rumah, agar dapat merawat suami dan mertuanya, serta terpenuhi kebutuhan harian.
Tetangga baik, kisah Ibu Yayah bisa menjadi motivasi kita agar tetap bersyukur dan tidak kenal lelah dalam berjuang. Kini, sudah saatnya kita bantu meringankan beban Ibu Yayah.